![]() |
(Gambar: Pembukaan RITECH EXPO 2018 Olehe Presiden RI ke 3, Sumber: riau.litbang.pertanian.go.id) |
Banda Aceh, .industrialtimes.net,-
Mahasiswa Teknik
Industri Unsyiah
ciptakan “Haba Translator “ untuk
bantu penyandang disabilatas berkomunikasi. Alat ini terpilih untuk mengikuti pameran tahunan RITECH EXPO yang
diselenggarakan oleh Kementrian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi dengan
menampilkan berbabagai hasil riset dan inovasi di bidang teknologi.
![]() |
(Gambar: Tim Haba Translator dan Dosen Pembimbing, Sumber: Muna Adilah/Sarika Zuhri) |
Kegiatan
yang dilangsungkan pada (9-12/8)
di Pekan Baru ini merupakan kegiatan peringatan Hari
Kebangkitan Teknologi Nasional (HATEKNAS).
RITECH EXPO dibuka
langsung oleh Presiden RI ke-3 yaitu Prof. Dr. Ing B.J
Habibie,
Menristek Dikti dan Gubernur Provinsi Riau yang secara simbolis dibuka dengan
menabuh kompang sebagai simbol puncak peringatan Hateknas ke 23 pada Jumat
(10/8).
Tim Haba Transalator yang terdiri dari Muna Adilah dan Teuku Andika yang dibimbing oleh Ir.syahriza dan Sarika Zuhri, ST,M.T dan.
Dari 23 tim seluruh indonesia yang mengikuti HATEKNAS, hanya tim Haba Translator Unsyiah yang diwawancarai oleh Direktur Jenderal Pengutan
Inovasi.
![]() |
(Gambar: Muna Adilah Menjelaskan Tentang Haba Translator pada Dirjen Penguatan Inovasi, Sumber: Muna Adilah/Sarika Zuhri) |
Haba translator adalah alat
yang digunakan untuk menerjemahkan bahasa isyarat bagi orang-orang yang
memiliki keterbatasan yaitu tunarungu dan tunawicara. Sistem kerja haba
translator adalah
menggunakan bahasa isyarat
tangan, kemudian akan diterjemahkan kedalam tulisan
per kata dan juga mengeluarkan suara. Alat ini sudah ada sejak tahuan 2017
dengan sistem kerja yang sederhana yaitu hanya dapat menerjemahkan kedalam
huruf abjad, saat ini haba translator sudah dapat menerjemah dalam bentuk kata,
seperti kata “saya”, “kami”, “mereka” dan beberapa kata lainnya.
Dalam keterangannya, Muna
Adilah selaku
perwakilan tim Haba Translator, menyatakan bahwa “Haba Translator di buat dari beberapa sensor
sehingga saat jari di gerakkan, misalnya digerakkan huruf A, maka huruf A akan
keluar dari tampilan layar dan juga dapat mengeluarkan suara, sehingga dengan
adanya tampilan huruf/ kata dan suara dapat mempermudahkan komunikasi orang-orang
yang memiliki keterbatasan tunarungu dan tunawicara”.
“Saya harap kedepannya akan ada mahasiswa lainnya yang
memiliki inovasi, kreativitas, dan semangat tinggi untuk mengikuti program
berbasis inovasi produk yang bertujuan untuk menambah wawasan serta untuk
memperkenalkan kampus kita ke daerah lainnya” tutur Sarika Zuhri selaku
pembimbing Haba Translator serta dosen Teknik Industri. [NAI]
Posting Komentar