![]() |
(Gambar: Foto Kelompok PKM-KC dan Mesin Asam Sunti, Sumber: Sumber : Rilis Fahliza Meutia) |
Banda Aceh, www.industrialtimes.net,- Pekan
Kreativitas Mahasiswa menjadi ajang bergengsi yang diikuti oleh seluruh
mahasiswa, termasuk mahasiswa Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala yang
membuat MASAM (MESIN ASAM SUNTI). Mereka
merupakan tim PKM-Karsa Cipta yang diketuai oleh Rio Armiga (Teknik
Elektro), Hilful Fudhul (Teknik Elektro), dan Fahliza Meutia (Teknik Kimia)
dibawah bimbingan Bapak Rahmad Dawood, S.Kom., M.Sc. Alat ini merupakan teknologi
tepat guna yang inovatif dan efisien serta praktis karena dapat meningkatkan
kuantitas dan konsistensi produksi asam sunti.
Rio
mengungkapkan bahwa alat ini sangat membantu untuk proses pembuatan asam sunti
agar cepat dalam proses pengeringannya. Biasanya belimbing wuluh dikeringkan
atau dijemur selama 7-10 hari untuk dapat menghasilkan asam sunti, tetapi alat
ini dapat memperpendek waktu pengeringan menjadi 3-5 hari. Alat ini juga sangat
membantu ketika musim hujan sedang melanda karena alat ini tidak dipengaruhi
oleh keadaan cuaca.
Pemanfaatan
Masam (Mesin Asam Sunti) dalam produksi asam sunti sangat menguntungkan produsen dikarenakan mampu menghemat waktu serta bisa berkerja tanpa bergantung pada panas matahari
sehingga bisa berkerja selama 24 jam dalam proses produksinya. Dengan begitu proses produksinya pun bisa lebih
cepat. Adapun dari segi kualitas asam sunti sendiri bisa terjaga karena setiap kali
produksi asam sunti dilakukan dengan interval waktu yang sama dengan suhu yang
tetap terjaga dan juga dapat menjaga kualitas dan konsistensi produk. Selain itu, selama ini juga belum ada yang memanfaatkan pemanas yang dikontrol dengan
mikrokontroller dan sensor network dalam proses produksi asam sunti.
Tim
PKM-KC ini akan mengikuti monev eksternal pada tanggal 13-14 Juli 2018 di ruang
lingkup Universitas Syiah Kuala. Diharapkan mesin asam sunti ini dapat membuatu
produsen asam sunti dan adanya pengembangan di bidang IPTEK karena alat ini orisinil
dan belum ada pengembangan alat yang mempercepat proses produksi asam sunti
dengan menggunakan mikrokontroller sebagai pengontrol proses otomatisasi dan
sensor network sebagai penghubung dengan smartphone untuk proses pengawasan,
sehingga bisa diawasi jarak jauh. (FAA)
Sumber : Rilis Fahliza Meutia
Posting Komentar