(Gambar: Hasil Pemanfaatan Limbah Cair, Sumber: Press release kiriman Riazhul Jannah) |
Banda
Aceh, www.industrialtimes.net,- Mahasiswa
Teknik Kimia Universitas Syiah Kuala berhasil ciptakan pupuk dengan memanfaatkan
limbah cair industri tahu. Dengan dilatarbelakangi kecemasan mereka terhadap
peningkatan volume limbah industri tahu, tim yang terdiri dari Riazhul Jannah,
Fitria Dewi Utami, dan Ichsan Maulana ini tergerak untuk melakukan penelitian
dan sukses membuat pupuk yang dinamai N-Riched
Bat Guano.
Penelitian ini dibiayai oleh Direktorat Jendral
Pendidikan Tinggi (DIKTI) melalui Program Kreativitas Mhasiswa (PKM) bidang
penelitian. Ketiga mahasiswa ini akan mengikuti kegiatan monev pada tanggal
13-14 Juli 2018 di lingkungan Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.
Guano merupakan akumulasi kotoran kelelawar
yang kemudian terdekomposisi oleh jamur, bakteri, dan serangga sehingga akan
terjadi pemecahan bahan organik. Masyarakat Aceh lazim menyebut guano dengan
“ek seumantong”. Guano dapat dijumpai di beberapa daerah di Aceh, seperti di
Desa
Paroy Kabupaten Aceh Besar, Desa Selamat Kabupaten Aceh Tamiang, dan Desa Batee
Kabupaten Pidie.
Dijelaskan bahwa pada penelitian ini, tim
menggunakan guano yang berasal dari Desa Paroy, guano yang berasal dari Desa
Paroy ini hanya memiliki kandungan fosfat saja, sehingga kami memanfaatkan
limbah cair industri tahu sebagai sumber nitrogen untuk memperkaya nitrogen
pada guano tersebut. Pupuk N- riched bat
guano ini terkomposisi dari bahan organik sehingga penggunaannya aman bagi
lingkungan.
Riazhul berharap bahwa “lewat pembuatan pupuk
ini limbah cair industri tahu yang dibuang ke perairan sungai dapat berkurang
dan masyarakat dapat menggunakan pupuk N-riched
bat guano ini dalam berbagai aktivitas pertanian.”
Sumber: Press release kiriman Riazhul
Jannah
Editor : Yustia Prasetyaningrum
Posting Komentar