![]() |
(Gambar: Pemaparan pada saat Konferensi Pers, Sumber Gambar: Istimewa) |
Adapun poin klarfikasi yang disampaikan adalah
1. Aksi dilakukan murni atas kepedulian syari’at Islam
2. Alfian mengalami tindakan cacat hukum dalam aksi
3. Tidak benar adanya bentrokan ormas namun kericuhan terjadi ketika ada oknum yang berupaya melakukan penyerangan terhadap massa aksi
Sedangkan tuntutan BEM Unsyiah terkait permasalahan
tersebut yaitu
1.
Mengecam dengan keras dan menyayangkan tindakan kriminalisasi
dari pihak oknum kepolisian
2. Kami
ingin membuka diskusi/forum terbuka dengan pihak kapolresta untuk
mempertanyakan kenapa hal tersebut terjadi.
3. Cabut
pergub tentang pelaksanaan hukum cambuk di dalam LP
Alfian pada
konferensi ini memaparkan bahwa aksi diawali dzikir dan doa layaknya di Masjid Baiturrahman,
setelah pembukaan oleh Korlap (read: koordinator lapangan) selanjutnya dilakukan
orasi bergantian dari perwakilan-perwakilan masa aksi. Awalnya
aksi berjalan damai, setiap perwakilan lembaga menyampaikan orasinya termasuk
orasi dari BEM Unsyiah yang diwakili oleh Alfian Rinaldi selaku Sekretaris
Jendral. Massa menginginkan Irwandi Yusuf langsung menjumpai para peserta Aksi
namun begitu banyak rumor yang mengatakan bahwa Irwandi sedang di Amerika
sehingga hanya perwakilan dari gubernur yang diturunkan.
Sebelum terjadinya kericuhan, Alfian masih
berada di atas truk dan ketika terjadi kericuhan, mahasiswa terlibat aksi saling
dorong,seketika itu juga Alfian langsung berlari menuju barisan depan untuk
menengahi massa mahasiswa. Namun polisi menarik Alfian tanpa sebab dan sesaat
sebelumnya salah seorang pihak kepolisian meneraki bahwa Alfian Provokator.
Saat itu juga polisi langsung menggring Alfian dari massa untuk masuk ke dalam
gedung dan selanjutnya terjadilah tindakan penganiayaan berupa pemukulan oleh
oknum kepolisian.
Posting Komentar