![]() |
Salah Satu Pemenang Dalam Kompetisi Rubber Powered Plane Competition 2017 (Sumber : Dokumentasi Panitia) |
Banda Aceh, Industrialtimes.net- Mahasiswa
Teknik Mesin yang tergabung dalam HMM (Himpunan Mahasiswa Mesin) Unsyiah kembali mengadakan acara tahunannya yaitu Rubber Powered Plane Competition 2017. Acara ini dilaksanakan pada Sabtu (30/09) di
Lapangan Basket, Gelanggang Mahasiswa Unsyiah.
Dibuka oleh Wakil Dekan
III bidang Kemahasiswaan dan Alumni
Fakultas Teknik, Dr. Nasrullah, RCL, acara ini turut dihadiri oleh ketua jurusan Teknik Mesin dan
Industri serta komunitas Cempala Aeromodeling Banda Aceh. Dalam kompetisi yang merupakan ajang pembuatan
dasar pesawat aerodinamis ini bertujuan untuk
memperkenalkan kepada para siswa dan siswi
SMA bagaimana cara pembuatan pesawat berbahan kayu dan karet.
“Untuk tahun ini
Alhamdulillah antusiasnya lebih tinggi, tahun pertama diadain hanya ada 10 tim,
tahun kedua ada 20 tim dan tahun ketiga 25 tim yang terdiri dari 75 orang dari berbagai SMA yang ada di
Banda Aceh dan Aceh Besar”,
ujar Indra Rismawan selaku ketua panitia.
Sebelum
kompetisi berlangsung, pada hari Rabu (27/09), panitia terlebih dahulu mengadakan coaching klinik yang dilaksanakan di
Balai Keurukon. Hal ini dilakukan untuk mengajarkan proses pembuatan Rubber Plan dalam kompetisi nantinya. Ketua HMM Unsyiah, Seprian Haris Ananda berharap agar kompetisi ini di tahun depan peminatnya jauh lebih besar lagi dan ruang lingkupnya lebih luas serta lebih variatif.
Selain itu, sebagai satu-satunya
kompetisi yang ada di pulau sumatera dan dilaksanakan
oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Mesin Unsyiah ia juga berharap untuk kedepannya
proses penilainnya diperbanyak dan setiap tahunnya selalu memecahkan rekor baru.. Menurutnya, ini adalah cara untuk mengenalkan
teknologi, untuk mengubah persepsi Teknik Mesin hanya sekedar bengkel, jadi
kami ingin mengenalkan teknik mesin dari kedirgantaraan.
“Bisa jadi
kemungkinan dengan timbulnya dari tingkat SMA tentang dunia kedirgantaraan jadi
daya tarik untuk anak-anak SMA ke depannya. Sehingga bisa membuat Aceh menjadi pusat
dirgantaranya Indonesia.” Tutupnya ketika diwawancarai oleh tim Industrial
Times.
Adapun pemenang
dari lomba ini adalah tim dari SMA Labschool Universitas Syiah Kuala yang
terdiri dari Muhammad Fathin, Agus Zahardi, dan Hijratul Abdi sebagai juara
satu. Tim SMA Fatih Bilingual School sebagai juara dua dengan anggotanya yaitu
Fahrurrozi Nul Hakim, Rizky Akbar Ibrahim, dan Nicholas Nick. Sedangkan untuk
juara ketiga diraih oleh tim dari MAN Model Banda Aceh yang terdiri dari
Al-Fazzatil, Dara Pandana, dan Cut Fatinah. (SAH)
Editor : Fariz Aulia Alzi
Posting Komentar