![]() |
(Photo kelompok PKM-KC, Sumber: Dokumentasi Kelompok) |
Banda
Aceh, www.industrialtimes.net- Menyikapi
tingginya konsumsi listrik pada peralatan rumah tangga, Mahasiswa Fakultas
Teknik Unsyiah yang tergabung dalam Kelompok PKM-KC mengimplementasikan karyanya
yang bernama PLTA SIRAM. Kelompok ini terdiri dari Noprida Sari, Zikra Latasya,
Mitra Walidain, Muhammad, RIzky Dimas Syahputra dan Hendrik Leo. Pada perancangan dan pelaksanaannya, kelompok
ini dibimbingan oleh Ramadhan Halid Siregar, S.T., M.T.
PLTA
SIRAM (Pembangkit Listrik Tenaga Air Berbasis Gravitasi Bumi Untuk Menggerakkan
Pompa Air Perumahan) merupakan sebuah prototype
pembangkit listrik skala kecil untuk menggerakkan pompa air perumahan.
Pembangkit ini menggunakan prinsip gaya gravitasi bumi untuk menggerakan air
agar terjadi siklus perputaran air (looping).
Untuk permulaan awal, air diisi penuh ke bejana penampungan atas oleh pompa
air. Selanjutnya keran air pada bejana penampungan dibuka agar air jatuh dan
mengenai turbin yang terletak pada bak penampungan air bawah.
![]() |
(Photo menjalankan PLTA SIRAM di rumah salah satu anggota kelompok, Sumber: Dokumentasi Kelompok) |
Karena
tingginya konsumsi listrik pada peralatan rumah tangga, maka alat ini
diciptakan untuk terciptanya pembangkit listrik yang dapat menimalisir
penggunaan listrik terutama penggunaan pompa air di perumahan. Alat ini dapat
bekerja sebagai pembangkit listrik ketika listrik listrik yang dihasilkan oleh alternator (generator) yang dapat
menggerakkan pompa air. Selain itu, alat ini juga dapat digunakan dimana saja
dengan sumber air yang dapat disesuaikan. Waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan
alat ini adalah sekitar 3 bulan, dan alat karya pertamanya ini diterapkan di
rumah Mitra Walidain yang merupakan salah satu anggota kelompok.
Zikra
Latasya yang menuturkan “Masyarakat sekitar sangat antusias dan menerima
pembangkit kami sebagai solusi penghematan listrik dan juga pengurangan biaya
pemakaian ke PLN.”
Adapun cara kerja dari PLTA SIRAM ini adalah mula-mula baterai yang terisi penuh digunakan untuk menghidupkan pompa air. Kemudian pompa menarik air dari sumur menuju bejana penampungan atas, selanjutnya kran pada pipa bejana penampungan dibuka sehingga air jatuh ke bak penampungan bawah dan mengenai turbin. Setelah mengenai turbin, turbin mengahasilkan energi mekanik pada alternator. Alternator mengkonversikan energi mekanik tersebut menjadi energi listrik. Energi tersebut lalu disimpan di dalam baterai. Energi listrik tersebut selanjutnya diubah menjadi sumber tegangan bolak balik (ac) untuk menggerakkan pompa. Kemudian pompa menarik air dari bak penampungan untuk memenuhi bejana penampungan atas, sehingga selanjutnya akan terjadi siklus air yang terus berulang. [SAH]
Sumber Informasi: Kiriman FAQ (Frequently Asked Questions) Kelompok PKM-KC
Editor: Satria Arif Hidayat
Posting Komentar