![]() |
Suasana Tarian dari Papua yang Ditampilkan Mahasiswa/i FKH Unsyiah, Sabtu (17/10) (Foto: Pubdok Lustrum FKH) |
Banda Aceh,
Industrialtimes.net- Perayaan ke-55 tahun FKH (Fakultas Kedokteran Hewan) Unsyiah menampilkan
berbagai antraksi seni daerah, kegiatan ini
dilakukan untuk menunjukkan bahwa mahasiwa/i
FKH berasal dari berbagai daerah mulai dari Aceh, Sumatera Utara, Sumatera
Barat, hingga Papua, di gedung AAC Dayan
Dawoed, Sabtu (17/10).
Adapun seni yang ditampilkan
di malam puncak lustrum itu adalah tari ranup lampuan dari Aceh ,tari guel dari
Gayo Aceh, tari piring dari Sumatera barat, tari tor-tor dari sumatera utara,
dan tari sarajo dari Papua, serta dilengkapai dengan parade baju adat dan
penampilan acoustic.
Kiky Moelviani, selaku ketua bidang seni Lustrum
ke-55 FKH mengatakan bahwasanya pertunjukan ini diisi langsung oleh mahasiswa
yang berasal dari daerahnya masing-masing. "Semua tarian yang ditampilkan
pada malam puncak Lustrum FKH yang ke 55 masing-masing tarianyang ditarikan langsung oleh mahasiswa/i FKH yang
berasal dari daerahnya masing-masing".
Selain tari, acara ini juga menampilan parade pakaian adat dari
mahasiswa FKH Unsyiah dari berbagai daerah di Indonesia. "Parade ini untuk
menunjukkan mahasiswa dari daerah mana saja yang berkuliah di FKH Unsyiah ada
yang dari Aceh, Gayo, Batak,minang Jawa, Sunda, Palembang, Betawi/Jakarta,
Lampung, sulawesi, Bali dan Papua," ujar Kiky.
"Kalau musik, ada
tampilan acoustic dari grup FKH Unsyiah. Dari grup bolong-bolong menampilkan
lagu Hotel California dan Hikayat Putroe
Bungsu. Dari grup Midnight menampilkan lagu terjalin kembali dan twist and
shout. Dari grup the foramen menampilkan lagu rumah kita dan Ekspresi,"
tutup Kiky.
Berbagai macam seni ini ditujukan untuk menyatukan berbagai budaya di Indonesia dan menunjukkan bahwa Mahasiswa/i
di Fakultas Kedokteran Hewan berasal dari berbagai daerah di Indonesia, walaupun berbeda tapi tetap dalam naungan yang
sama di kampus ungu, Fakultas Kedokteran Hewan Unsyiah. [TM]
Posting Komentar