BandaAceh, Industrialtimes.net – Keputusan Rektorat dalam menindak kegiatan
mahasiswa dengan memberikan skorsing dan pembubaran kegiatan, menimbulkan
kekecewaan banyak Organisasi mahasiswa, tak terkecuali dari Badan Eksekutif
Mahasiswa Fakuktas Teknik, seperti yang disampaikan oleh Jon Kardi, Senin
(5/10).
“Mengenai teman-teman yang diskors, sebaiknya keputusan tersebut ditinjau
ulang. Unsyiah akreditasi A. Seharusnya mahasiswa senang dan gembira bukannya
menjadi korban pencitraan rektorat yang ingin menampakkan bahwa di Unsyiah
peraturan ketat dan sebagainya.” Ujar Jon Kardi selaku ketua BEM Fakultas
Teknik.
"Kegiatan penyambutan mahasiswa baru seperti biasanya memang ada tiga
tahap, pertama Universitas, Fakultas, dan Jurusan. “Sekarang yang menjadi
permasalahan adalah silaturrahmi di fakultas dan jurusan, baik itu dari segi
konsep kegiatan dan tempat. Sekarang mahasiswa sudah sangat-sangat mengalah
dari pihak rektorat. Adakalanya konsep kegiatan ketika persiapan acara
disetujui, tapi ketika acara malah ada yang dibubarkan dan banyak diberi
teguran. Kemudian tempat, katanya didalam kampus boleh, namun yang terjadi seperti
di Teknik Kimia sendiri dibubarkan. Kalau bawa mahasiswa baru keluar baru boleh
di tindak seperti teman-teman dari Fakultas lain.” Tambah Jon.
Komentar mengenai Skorsing juga disampaikan Hasri Iifanda, Selaku
Danton Fakultas Teknik 2011.“Sangat disayangkan sekali keputusan rektor untuk
skorsing dan membubarkan kegiatan mahasiswa. Dalam surat edaran dikatakan bahwa
tidak diperbolehkan melibatkan mahasiswa baru dalam kegiatan apapun yang diluar
kampus. Namun dalam praktiknya, kegiatan yang dilakukan mahasiswa dilarang
sedangkan kegiatan yang diadakan oleh dosen boleh".
“Sebaiknya dipertimbangkan lagi kebijakan-kebijakan Rektor terhadap kegiatan Mahasiswa, karena kita tau selama ini kegiatan yang dibuat mahasiswa Unsyiah masih terbilang wajar dan masih dalam koridornya. Berbeda dengan universitas lain yang sudah pernah ada kejadian yang tidak diinginkan seperti kekerasan dan pelecehan. Namun di Unsyiah, kita tidak menemukan hal-hal semacam ini.” Lanjutnya.
“Sebaiknya dipertimbangkan lagi kebijakan-kebijakan Rektor terhadap kegiatan Mahasiswa, karena kita tau selama ini kegiatan yang dibuat mahasiswa Unsyiah masih terbilang wajar dan masih dalam koridornya. Berbeda dengan universitas lain yang sudah pernah ada kejadian yang tidak diinginkan seperti kekerasan dan pelecehan. Namun di Unsyiah, kita tidak menemukan hal-hal semacam ini.” Lanjutnya.
Kedepannya mahasiswa tidak akan tinggal diam jika terus seperti ini. “Rektorat jangan terkesan mencari kesalahan mahasiswa dengan segala macam dalihnya. Artinya, kebijakan-kebijakan Rektorat harus jelas dan tegas!”. Tutup Hasri. [KA]
komentar danton font nya gede., kalah pak BEM :v
BalasHapus_nikov
Kata bukanlah sekedar kata, suara bukanlah sekedar suara, kami menentang karna kami tak bisa di BUNGKAM
BalasHapus_QZR _Alumnus _MantanGondrong
hai font jih kok jeut meunan, ci neubah teuma le.. na yg rayeuk na yg ubit.
BalasHapusemail redaksi media ini apa?
BalasHapus