![]() |
Mukhlas Sah Walad dan Fuad Ridzqi Sebagai Sutradara di Film Pelangi di Tepian Samudra. (Foto: MSW) |
Banda Aceh, IndustrialTimes.net- Dua mahasiswa Universitas Syiah Kuala, masuk nominasi film dokumenter pendek terbaik di
ajang Malang Film Festival (MAFI Fest) 2015, Sabtu (21/3/2015). Kedua mahasiswa
tersebut adalah Mukhlas Syah Walad dan Fuad Ridzqi. Mukhlas merupakan mahasiswa
Fakultas Teknik dan Fuad Ridzqi dari Fakultas Ekonomi ini menjadi sutradara pada film “Pelangi di Tepian
Samudera”.
Keduanya
berhasil masuk dalam nominasi film dokumenter pendek terbaik dalam ajang paling
bergengsi bagi seluruh mahasiswa yang bergulat dalam dunia perfilman di seluruh
Indoensia. MAFI Fest 2015 akan berlangsung di Malang 2-4 April ini dengan
serangkaian proses screening dan diskusi film, bersama sutradara-sutradara dari seluruh
Indonesia. Film “Inong Silat” karya dua gadis Aceh Nadia Susera dan Mifthah
Yuslukhalbi juga turut masuk dalam nominasi ini.
Film
“Pelangi di Tepian Samudera” ini bercerita tentang kenduri laut di Pulau
Banyak, Aceh Singkil,
yang menjadi simbol pemersatu keberagaman suku, budaya dan agama yang hidup di
Aceh Singkil. Kenduri laut merupakan sebuah kearifan lokal dan menjadi salah
satu warisan leluhur masyarakat aceh dalam mensyukuri setiap rezeki yang Allah
berikan.
Dua
mahasiswa ini bertekad untuk membuat film kenduri laut ini dengan mengikuti
ajang Aceh Documentary Competition (ADC) 2015,
bertemakan “The Soul Of Culture” yang
difasilitasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Indonesia.
Sebelumnya,
pada tahun 2013, dua mahasiswa Universitas Syiah Kuala (Darang Melati dan Cut
Ervida Diana) juga berhasil memenangkan Juara Pilihan Favorit Pemirsa di ajang
Eagle Award Documentary Competition (EADC) 2013 dan masuk nominasi film
dokumenter pendek terbaik Festival Film Indonesia (FFI) atas karya mereka yang
berjudul “Hikayat di Ujung Pesisir”.
“Semoga
film ini menginspirasi semangat persatuan dengan bentuk khazanah budaya dalam
kebaragaman suku dan agama yang ada di Indonesia. Dan menjadi awal bagi kami
para sineas muda Aceh untuk terus mengembangkan perfilman di Aceh,” kata
Mukhlas saat diwawancarai Tim Industrial Times, Sabtu
(21/3/2015). [NS/MSL]
Editor: [MAS]
Posting Komentar