Dekan FT Unsyiah, Mirza Irwansyah Tengah diwawancarai tim IndustrialTimes.net mengenai pembukaan Program Studi Planologi di Fakultas Teknik Unsyiah, Kamis(8/1).TAW/IT
Bogor,
Industrialtimes.net – Fakultas Teknik Unsyiah akan segera membuka prodi
Planologi pada 2017. Hal ini didukung oleh penyusunan perancangan tata kota dan
wilayah yang terhambat, kurangnya ahli planologi atau Perencanaan Wilayah dan
Kota (PWK) di Aceh, serta banyaknya permintaan instansi pemerintahan akan
adanya ahli tata ruang yang bukan autodidak, melainkan berijazah Planologi.
“Melihat
proses penyusunan perancangan tata kota dan wilayah hampir semua kabupaten/kota
di Aceh terhambat sebagai akibat dari kurangnya ahli tata ruang, maka kami
bertekad untuk membuka prodi Planologi. Selama ini yang berhubungan dengan
desain, perancangan, dan tata ruang dipelajari di prodi teknik arsitektur dan teknik
sipil, namun ilmu yang didapat mengenai tata kota tidak secara khusus,” tutur
Dekan FT Unsyiah, Mirza Irwansyah, saat diwawancarai di ruangannya pada Kamis
(8/1). “Banyak juga permintaan dari Kepala Dinas PU dan BAPEDA akan adanya ahli
tata ruang yang pengetahuannya bukan sekedar autodidak namun merupakan lulusan
berijazah Planologi,” ujarnya.
Salah
seorang alumni Teknik Sipil Unsyiah, Iskandar Zulkarnain, yang saat itu juga
berada di ruangan Dekan FT Unsyiah turut memberikan komentar, “Saya setuju
mengenai pengadaan prodi Planologi. Berhubung saya ini konsultan dari teknik
sipil, selama ini kita tak punya tenaga ahli tata ruang. Padahal tata ruang itu
paling penting untuk aspek pembangunan. Bagaimana kita cerita pembangunan kalo
ruangnya tidak jelas? Jadi memang prodi ini sudah harus mutlak disegerakan”.
Sebelumnya
Dekan FT sudah berdiskusi dengan Rektor Unsyiah mengenai pembukaan prodi
planologi dan beliau menyetujuinya. Hanya saja hal ini terkendala pada
moratorium pembukaan prodi baru di tahun 2012 yang berlangsung hingga 2014.
Dosen
merupakan hal yang penting dalam perkuliahan dan ini turut menjadi perhatian
Dekan dalam pengadaan prodi baru. “Karena moratorium ini juga, maka belum bisa
dilakukan perekrutan dosen. Namun mulai November 2014, barulah FT mengadakan
tes penerimaan dosen dan kini tinggal menunggu hasilnya. Syarat menjadi dosen
adalah lulusan S2. Setiap ada prodi baru, kita mengusulkan ke universitas untuk
pengadaan dosen baru dan kita juga melakukan request ke DIKTI. Namun selama belum ada dosen baru maka kita
meminta dosen dari prodi lain untuk mengajar mata kuliah di prodi baru yang
berhubungan dengan bidang ilmu yang dikuasai dosen tersebut,” ujar Mirza.
Dekan
FT juga menjelaskan bahwa untuk mengusulkan prodi baru, fakultas harus mengisi
formulir dari DIKTI dan memenuhi standar yang diminta. “Untuk panitia pengurusnya
sudah dibentuk dan tinggal direvisi saja. Namun masih dibutuhkan dosen yang memang
ahli di bidang planologi dari dasarnya. Ide pengadaan prodi planologi ini sudah
ada dari 3 tahun lalu. Mengenai kapan prodi ini akan dibuka itu bergantung pada
kapan formulir pengusulannya selesai karena ada standar yang harus dipenuhi. Targetnya
1 September 2017 akan terima mahasiswa baru, mudah-mudahan diridhai Allah,”
tutur Mirza mengakhiri perbincangan. [AJCH]
Posting Komentar