![]() |
Gedung FKIP Unsyiah. Foto: bandaacehkotamadani.wordpress.com |
Banda Aceh, IndustrialTimes.net -
Dua mahasiswa Program Studi Pendidikan Ekonomi pada Fakultas Keguruan Ilmu
Pendidikan (FKIP) Unsyiah, Teuku Praditya Auliansyah (21) dan Musrian Hidayat
(21), terluka diduga akibat ditikam seniornya, Iskandar (22), Kamis (5/6) malam.
Peristiwa yang terjadi di Jalan Teuku Nyak Arief,
Simpang Mesra, Banda Aceh itu disebut-sebut sebagai ekses dari desakan korban
yang meminta seniornya itu segera melaksanakan musyawarah besar (mubes) dalam
rangka memilih kepengurusan baru Himpunan Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah
karena masa bakti pengurus lama sudah berakhir.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, Jumat (6/6)
kemarin, penikaman itu sudah dilaporkan korban ke Polda Aceh langsung pada
malam kejadian sekitar pukul 23.30 WIB. Tersangka pelaku penusukan yang mereka
laporkan adalah Iskandar yang juga tercatat sebagai prodi yang sama, angkatan
2010.
Rekan kedua korban, Iqbal, Jumat (6/6) siang
menceritakan, peristiwa itu berawal dari rapat Pramubes Himpunan Prodi Ekonomi
FKIP Unsyiah, Kamis (5/6) sore. Dalam rapat itu T Praditya Auliansyah yang
akrab disapa Aulia, mendesak agar mubes dilaksanakan dalam waktu dekat.
“Karena melihat Aulia sangat vokal mendesak mubes segera
dilaksanakan sehingga seniornya Iskandar yang juga seorang pengurus di Himpunan
Mahasiswa Pendidikan Ekonomi (Himadiko) FKIP merasa tak sependapat. Lalu,
keduanya bertengkar,” ujar Iqbal.
Karena situasi memanas, rapat pramubes itu pun dinilai
tidak mungkin dilanjutkan di lingkungan kampus, sehingga Aulia bersama Musrian
Hidayat yang sering disapa Rian serta beberapa rekan lainnya memilih ke luar
dan memutuskan duduk di sebuah warung kopi di kawasan Darussalam.
“Ternyata pelaku menyusul ke warung kopi itu. Di sana
pelaku dan Aulia sempat terlibat adu mulut lagi, sehingga situasi di warung
tersebut terganggu dan akhirnya pemilik warung kopi meminta semua mereka pergi
dari warungnya,” ungkap Iqbal.
Korban dan teman-temannya pun memilih pergi. Tapi, di
luar dugaan Aulia dan Rian yang berniat melaju ke arah terusan jembatan Krueng
Cut, dikuntit oleh Iskandar dan langsung memepetkan sepeda motornya ke sepeda
motor yang dikendarai Aulia.
Menurut Iqbal, adu mulut pun kembali terjadi di antara
mereka, tepatnya di kawasan Simpang Mesra, Banda Aceh. “Aulia dan pelaku sempat
adu fisik, lalu Iskandar mengeluarkan pisau lipatnya dan menikam Aulia hingga
terkena bagian perut kanannya. Rian dan seorang temannya, Fahrizal Haris yang
ada di tempat kejadian berniat melerai. Tapi, tiba-tiba pelaku juga menikamkan
pisau ke arah Rian sehingga bahu kanannya terluka sekitar 5 centimeter,” ungkap
Iqbal.
Karena tempat kejadiannya berdekatan dengan Mapolda
Aceh, akhirnya teman-teman korban membawa kedua korban ke Mapolda Aceh di
kawasan Jeulingke. Setelah mereka membuat laporan ke Polda Aceh, petugas pun
membawa Aulia dan Rian ke Rumah Sakit Bhayangkara di Lamteumen Banda Aceh,
untuk divisum.
Kekeluargaan
Ketua Prodi Pendidikan Ekonomi FKIP Unsyiah, Drs Zakaria
A Jalil MPd yang dihubungi tadi malam mengaku baru menerima laporan itu
secara lisan dari mahasiswanya dan tidak tahu bahwa kasus itu telah dilaporkan
korban ke polisi. “Untuk memastikannya saya sempat menelepon Drs Ismail MPd
yang ditunjuk sebagai dosen pembina untuk setiap kegiatan mahasiswa di prodi
kami. Beliau juga mengakui ada insiden yang terjadi di luar kampus,” ujar
Zakaria.
Ia menyarankan sebaiknya persoalan itu diselesaikan
secara kekeluargaan dan tidak langsung dilaporkan ke polisi. “Kan masih ada
dosen. Tapi, kalau dosen tidak mampu baru lapor ke dekan. Tapi kalau sudah
terlanjur dilaporkan ke polisi, saya sebagai ketua prodi masih berharap masalah
ini dapat diselesaikan secara kekeluargaan,” ujarnya.
Pun demikian, kata Zakaria, pihaknya tetap akan menindaklanjuti
kasus penusukan dua mahasiswanya itu untuk ditangani secara internal dengan
serius. [aceh.tribunnews.com]
gimana mau diselesaikan secara kekeluargaan kalo udh berhubungan nyawa. rugi bapak udh kuliah sampe S2 tapi pemikirannya masih awam.
BalasHapus