![]() |
(gb. paber) |
Para peneliti dari University of Cambridge, Inggris, menggunakan laser untuk
mengidentifikasi protein yang disebut Tau (Tubulin Associated Protein Unit),
pada otak penderita dan menemukan adanya kerusakan saraf. Kerusakan saraf ini
sebagian besar didapat melalui cedera kepala, khususnya akibat olahraga.
Dr. Simon Ridley, kepala penelitian di Alzheimer Research UK, menyambut baik
penelitian ini. Menurutnya, teknologi baru yang digunakan oleh penelitian ini
memungkinkan penemuan molekular lain yang terjadi pada penderita Alzheimer.
Penelitian yang telah dipublikasikan dalam The Journal of Biological Chemistry
ini menemukan bahwa di dalam sel-sel otak yang terlihat sehat tetapi memiliki
sekelompok Tau yang rusak, bisa membuat seseorang tetap mengalami Alzheimer,
bahkan sampai meninggal. Tau yang rusak ini salah satunya bisa dipicu oleh
cedera kepala berulang, seperti yang dialami oleh para atlet sepak bola atau
tinju.
Clemens Kaminski, profesor fisika kimia University of Cambridge yang sekaligus
sebagai pemimpin penelitian ini, menyatakan studi ini menggarisbawahi seberapa
besar penggunaan sejumlah kecil Tau bisa menjadi inisiator untuk Alzheimer.
"Ini adalah salah satu jalan yang bisa memberikan kami sebuah penjelasan
mengapa cedera kepala bisa dihubungkan dengan penyakit," kata profesor.
Kaminski, seperti dilansir laman Daily Mail.
Meskipun hubungan antara Alzheimer dan kontak olahraga belum terlalu bisa
dianggap kuat, penelitian sebelumnya telah menemukan bahwa pemain profesional
sepak bola Amerika tiga kali lebih berisiko memiliki penyakit neurodegeneratif
dibandingkan dengan mereka yang sama sekali bukan pemain sepak bola. [jpnn]
Posting Komentar