Banda Aceh, IndustrialTimes.net - Hasil penelitian yang dilakukan Badan
Pemberdayaan Perempuan Aceh (BP2A) menemukan kawasan Darussalam merupakan
tempat paling banyak ditemukan perilaku penyimpangan seks bebas mahasiswa Aceh.
Selain itu, BP2A juga menemukan perilaku seks bebas ini juga merambah anak
remaja yang masih duduk di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA).
Manager Kasus BP2A, Endang Setianingsih mengatakan perilaku
menyimpang ini disebabkan beberapa faktor. Faktor utama adalah kurangnya
pengawasan yang dilakukan oleh orang tua. Demikian juga kurangnya diberikan
pembinaan, baik pembinaan akhlak maupun aqidah.
"Orang
tua berperan penting agar anaknya tidak terjerumus ke dalam free sex, banyak
orang tua membiarkan lepas anaknya saat jauh darinya," kata Endang di Aceh, Minggu (26/1).
Lanjutnya, faktor teknologi juga menjadi
pendorong seseorang melakukan perilaku penyimpangan ini. Endang mencontohkan,
saat ini sudah ada perangkat seluler yang bisa menonton berbagai film, sehingga
banyak di antara mereka ingin mencoba apa yang dilihat.
"Banyak yang melakukan itu suka sama suka, ini sangat
memprihatinkan, mereka pacaran, lalu melakukan itu," tegasnya.
Dosen Psikologi Harapan Bangsa ini meminta kepada Pemerintah Aceh
agar menerapkan syariat Islam tidak tanggung-tanggung. "Ingin mencegahnya, terapkan
syariat Islam secara kaffah, jangan setengah-setengah," imbuhnya.
Darussalam merupakan pusat indekos mahasiswa Aceh karena ada dua
kampus ternama. Di antaranya ada kampus Universitas Syiah Kuala dan Universitas
Islam Negeri Ar-raniry (UIN Ar-raniry). []
Sumber: merdeka.com
Polisi syariatnya mana niih
BalasHapusNyan ureung syik ho ka?
BalasHapusUreung chik yg that leupah pnteng ile
BalasHapus